Neocloris Aquatica

Blog ini bertujuan untuk memberikan informasi data kepada taruna ataupun masyarakat luas untuk pembangunan kelautan perikanan indonesia yang lebih maju

Sabtu, 01 Juni 2013

Biologi ikan air tawar



BIOLOGI IKAN AIR TAWAR


Perairan tawar mempunyai jenis ikan yang cukup banyak dan tiap-tiap jenis ikan tersebut mempunyai sifat yang berbeda-beda.  Untuk melakukan usaha budidaya ikan, pengetahuan tentang biologi dan fisiologi ikan yang akan dibudidayakan sangat penting.  Dalam topik biologi ikan air tawar akan dibahas sub-sub topik sebagai berikut :
  1. Golongan ikan berdasarkan feeding habit dan food habit
  2. Cara mengukur tingkat efisiensi penggunaan pakan
  3. Kualitas air

Golongan Ikan Berdasarkan Feeding Habit dan Food Habit

Berdasarkan cara makan (feeding habit) dan kesukaan pakan (food habit), maka ikan dibagi menjadi beberapa golongan, yaitu :
  1. Pemakan tumbuh-tumbuhan (herbivora) termasuk ganggang.  Ikan jenis ini mempunyai usus relatif panjang dan pertumbuhannya lambat. Contoh : gurame, tawes, mujaer, nila, bandeng
  2. Pemakan plankton (plankton feeder).  Ikan jenis ini juga berusus relatif panjang, pertumbuhannya lambat meskipun tidak selambat gurame.  Contoh : tambakan, sepat siam, sepat jawa, belanak, mola
  3. Pemakan binatang (carnivora).  Ikakn dalam golongan ini umumnya berusus pendek dan mempunyai lambung agak besar.  Pertumbuhannya relatif cepat karena makanannya mempunyai kandungan protein yang tinggi. Contoh : gabus, tomang, jambal, wagal, kakap, sidat, belut, lele lokal dan lele dumbo
  4. Pemakan detritus (detritus feeder).  Detritus adalah kumpulan dari bagis hewan atau tumbuhan yang mati termasuk bahan organik yang terdapat di dasar perairan. Contoh :  sepat, wader, karper.
  5. Pemakan segala (omnivora).  Ususnya biasanya tidak sepanjang usus ikan pemakan    tumbuh-tumbuhan tetapi lebih panjang dari usus ikan pemakan binatang.  Makanannya benar-benar merupakan campuran tumbuhan, plankton, detritus dan binatang termasuk cacing, udang renik dan larva serangga air. Contoh : karper, lele lokal, lele dumbo, betok.

Cara mengukur tingkat efisiensi penggunaan pakan
Cara mengukur tingkat efisiensi penggunaan pakan adalah dengan menghitung konversi pakan (Food Convertion Ratio FCR) dengan rumus sebagai berikut :
                            Jumlah berat pakan yang diberikan (kg)
                FCR = ------------------------------------
                                    Kenaikan berat ikan (kg)
                Kenaikan berat ikan = berat akhir - berat awal
Contoh :
·         Jumlah berat pakan yang diberikan selama pemeliharaan 100 kg
·         Berat ikan saat penebaran (berat awal) 10 kg
·         Berat ikan saat panen (berat akhir) 60 kg
                              100 kg                100 kg           2
                FCR = -----------   =    --------  =   --
                           (60 - 10) kg            50 kg            1
               
                Cara penulisannya adalah 2 : 1
                Artinya setiap pemberian 2kg pakan, akan meningkatkan berat ikan 1 kg.

Semakin kecil perbandingan tersebut berarti FCR-nya semakin tinggi atau semakin efisien.  Misalnya pakan dengan FCR 1,5 : 1 lebih efisien dibandingkan pakan dengan FCR 2,5 : 1.  Keuntungan lain dari pakan dengan FCR tinggi adalah tingkat pencemarannya rendah, karena sisa pakan dan hasil metabolisme yang terbuang ke air lebih rendah dibandingkan dengan pakan yang mempunyai FCR rendah.

Cara lain untuk mengukur kondisi ikan adalah dengan mengetahui status nutrisinya.  Perhitungannya ini pada dasarnya adalah membandingkan antara berat dan panjang total ikan.  salah satu metode untuk mengetahui status nutrisi ikan adalah dengan menghitung Fulton's Condition factor atau K yang besarnya sama dengan b pada rumus berikut :
                       W = alb
                    Log W = Log a + b (Log l)
                        a = konstanta yang menunjukan berat jenis ikan
                        b = konstanta
                dimana :
                        W = berat ikan dalam gram
                         l  = panjang total ikan (dari ujung rahang depan ke ekor belakang) dalam cm
   
Arti Nilai b adalah :
1.     Bila b = 3,0 berarti pertumbuhan bersifat isometrik atau baik, karena antara pertumbuhan berat dan panjang sebanding atau kondisi ikan ideal
2.    Bila bǂ 3,0 berarti pertumbuhan ikan bersifat alometrik atau kurang baik karena pertumbuhan berat dan panjang tidak sebanding, artinya kondisi ikan kurang baik.  Alometrik ini dibagi menjadi 2 golongan yaitu :
·         Bila b < 3,0 berarti pertumbuhan panjang lebih cepat dibanding pertumbuhan berat sehingga ikan tampak kurus atau tidak normal karena terlihat terlalu panjang
·         Bila b > 3,0 berarti pertumbuhan berat lebih cepat dibanding pertumbuhan panjang sehingga ikan tampak tidak normal karena terlalu gemuk.
Ada cara lain untuk melihat status nutrisi  ikan, yaitu dengan mencari nilai NVC (Nutrition Value Coefficient) dengan rumus berikut :
                            Rata-rata berat ikan (gram) X 100
                 NVC = ------------------------------
                            Rata-rata panjang total ikan (cm3)

Apabila didapat nilai :
1.     NVC > 1,7 maka kondisi dan pertumbuhan ikan baik karena ketersediaan pakan cukup dan kualitas airnya juga baik
2.    NVC < 1,7 maka kondisi dan pertumbuhan ikan lambat karena ketersediaan pakan kurang dam kualitas air kurang baik
Kualitas air
Dalam usaha budidaya ikan, beberapa parameter penting yang perlu diperhatikan adalah :
1.     Sifat fisika
2.    Sifat kimia
3.    Sifat biologi
1.  Sifat Fisika
Sifat fisika  perairan yang penting dalam melakukan usaha budidaya ikan adalah :
·         suhu air
·         kekeruhan
·         kecerahan
·         debit air
·         salinitas
2.  Sifat Kimia
Sifat kimia  perairan yang penting dalam melakukan usaha budidaya ikan adalah :
·         pH
·         alkalinitas
·         karbondioksida bebas
·         kesadahan
·         oksigen terlarut
·         bahan organik
·         BOD
·         senyawa nitrogen
·         senyawa fosfat
·         H2S
3.  Sifat Biologi
Sifat biologi  perairan yang penting dalam melakukan usaha budidaya ikan adalah :
·         mikroorganisme
·         plankton
·         bentos
·         hewan dan tanaman air (selain ikan)
Budidaya air tawar terdiri dari :

v  Jenis Ikan Ekonomi Penting

1.     Batak
2.    Baung
3.    Belidak
4.    Belut Belidak
5.    Coan
6.    Gabus
7.    Gurami
8.    Labi-labi
9.    Lele
10. Mas
11.  Mujair
12. Nila
13. Papuyu
14. Patin
15. Severum
16. Tawes


1.     Arwarna
2.    Betta SP
3.    Black Goss
4.    Botia
5.    Coridoras
6.    Discus
7.    Guppy
8.    Koi
9.    Mas Koki
10. Manvis
11.  Neo Tetra

v  Tanaman Air

2 komentar: